Adikadik dongeng ini adalah lanjutan dari dongeng yang berjudul Gajah yang baik hati dan Harimau , Nah dongeng kali ini gajah yang baik menolong kancil yang sedang terjebak di dalam kolam besar ditengah hutan, Bagaimana caranya sigajah menolong sikancil, yuk kita baca cerita lanjutannya ya adik-adik. Sampai akhirnya sikancil menyerah dan tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa ia lakukan Anjuran untuk berbuat baik tentu sudah sering kamu dengar, 'kan? Nah, kita juga selalu dianjurkan untuk berbuat baik dengan niat yang baik pula. Namun, sebagai manusia biasa kita terkadang sulit menjaga niat dalam berbuat baik agar tetap tulus dan tanpa jarang kita berbuat baik dengan alasan terselubung dan niat yang tidak terpuji. Jangan salah, niat tak terpuji tersebut sering muncul secara halus, bahkan tanpa kamu sadari. Oleh karena itu, kamu perlu tahu nih ada lima niat tidak terpuji yang sering muncul saat berbuat baik. Apa saja? Yuk kita simak!1. Niat untuk philcoffmanIni nih salah satu niat tidak terpuji yang sering muncul saat berbuat baik. Tak jarang, seseorang melakukan kebaikan untuk pamer kepada orang lain. Salah satu tanda dari sikap pamer ini adalah keinginan untuk melakukan kebaikan di depan umum atau banyak orang, bila tak ada yang melihat dan tahu maka ia mengurungkan niatnya untuk berbuat belum tentu orang yang berbuat baik di depan umum punya maksud atau niat untuk pamer. Di sini, seseorang perlu jujur untuk menilai niat dari hatinya sendiri, apakah memang ia bermaksud untuk pamer atau tidak. Jadi, kita juga tidak bisa langsung menilai orang lain tanpa tahu niat sebenarnya dari orang yang bersangkutan. Lebih baik tetap berbaik sangka saja, ya!2. Niat untuk diakui dan BrownAda juga orang yang berbuat baik demi mendapatkan pengakuan dan pujian dari orang lain. Bila tidak ada pengakuan dan penghargaan dari orang lain, ia menolak mentah-mentah untuk berbuat baik. Niat untuk diakui ini sering tidak disadari, begitu halus sampai kita sendiri sering tertipu olehnya. Jadi, berbuat baiklah karena niat hati yang tulus untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain, bukan karena ingin diakui dan dipuji. Setuju? Baca Juga 5 Perbuatan 'Pansos Positif' yang Boleh Kamu Lakukan di Media Sosial 3. Niat untuk mempermalukan orang lain SpaseJangan salah, perbuatan baik yang dilakukan dapat dilakukan dengan niat yang sangat tidak terpuji, lho. Salah satunya adalah niat untuk mempermalukan orang lain. Seseorang yang punya niat ini beranggapan bahwa ia bisa menggunakan kebaikan untuk menjatuhkan orang lain. Ia akan melakukan hal-hal baik yang ia rasa tak dapat dilakukan orang lain, dengan maksud untuk mempermalukan mereka. Bila seseorang puas ketika melihat orang lain merasa dipermalukan dengan kebaikannya, maka jelas kalau dari awal ia sudah punya niat tak Niat untuk memupuk citra diri yang baik, demi tujuan yang tak ada yang salah bila seseorang ingin tampil menjadi pribadi lebih baik dan positif. Namun, niat dari hati yang menentukan ketulusan seseorang dalam berbuat baik. Jika ternyata maksud dan tujuannya berbuat baik adalah untuk memupuk citra diri yang baik dengan tujuan negatif, maka ia sudah melenceng dari makna kebaikan tersebut. Misalnya, ia berbuat baik supaya orang lain percaya padanya dan kemudian ia merencanakan hal-hal tidak baik. Segera hindari niat ini, ya!5. Niat untuk mendapat DuranNah, niat yang satu ini sepertinya juga tak asing di telingamu. Berbuat baik dengan pamrih atau mendapat imbalan rasanya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Gampangnya, seseorang hanya mau berbuat baik bila ia mendapat keuntungan dan balasan atas kebaikannya. Bila niat ini sudah muncul dari awal, maka ketulusan hati untuk berbuat baik pun sirna dengan menjaga hati dari niat tak terpuji memang bukanlah hal yang mudah. Perlu tekad kuat untuk melatih diri supaya bisa menghindari niat tak baik tersebut. Sering-seringlah berbuat baik setiap ada kesempatan, saat itu jugalah kamu bisa mengenali niat dari hatimu sendiri. Semoga bermanfaat! Baca Juga 10 Tips Sukses untuk Memulai Bisnis Rumahan, Niat Saja Tak Cukup! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. perbuatanpelanggaran terhadap merek terdaftar yang terjadi dalam persaingan usaha tidak sehat yang terjadi dibidang merek berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek, bagaimana perlindungan hukum terhadap pemilik / pemegang merek terdaftar atas perbuatan pihak lain yang beritikad tidak baik dengan melakukan pemboncengan reputasi Oleh Kita cangap mendengar ungkapan “minus-kurang, nanti makara bukit”. Hal-situasi besar tidak majuh lahir terbit pekerjaan raksasa. Peristiwa besar lagi bisa lahir semenjak hal-peristiwa katai atau terlihat sepele, tapi lambat-laun menjadi samudra. Yah semacam itu lah.., memang, kita cak acap hanya melihat segala sesuatu dari “hasil”, tapi kita mencuaikan bahwa yang raksasa bisa saja lahir berpunca “proses” pengumpulan yang renik atau dianggap sepele atau dianggap tetik bengik. Tumpukan pasir yang dulunya doang publikasi kecil bisa menjadi gunung batu halus, atau bahkan padang pasir luas. Hal itu juga bertindak dalam nasib kita. Kita pelahap menyepelekan hal-peristiwa kerdil, padahal hal yang kecil itu bernilai, bahkan jikalau berakumulasi, kejadian-hal itu menjadi besar. Sadarkah kita bahwa segelas air kudrati akan tampak tidak berarti takdirnya disandingkan dengan minuman fertil lain, tapi air polos bisa jadi sangat berarti bagi seseorang yang sangat kehausan di tengah sulit matahari. Perbuatan baik yang kecil sering kita anggap tidak bernilai. Membuang duri dari perdua kronologi menjadi terlihat sepele, tapi jika bukan disingkirkan, akan cak semau orang yang ketaton. Jika ragam baik yang tampak sepele sering dilakukan, anda akan menjadi tumpukan kelebihan yang ki akbar. Sebaliknya, misalnya, mengunjing cucu adam mungkin bikin kebanyakan kita dianggap sepele, tapi ragam kecil itu akan berdampak negatif secara luas. Bayangkan doang, bukan main banyak kepanikan sosial, isu-isu, desas-desus, stigma, pembentukan opini, bahkan yang meski positif, tapi termasuk penggunjingan, akan berhasil samudra, dan sistemik di masyarakat. Tidak hanya perbuatan baik yang kecil, melainkan ulah jahat yang juga jika rutin dilakukan, akan berdampak lautan. Enggak cak semau dosa besar, melainkan dosa-dosa boncel yang camar dilakukan, demikian dikatakan intern wahi Islam. Dalam al-Qur`an, disebutkan, “Maka barangsiapa mengerjakan maslahat seberat zarrah, niscaya anda akan meluluk balasannya, dan barangsiapa mengerjakan ki kebusukan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat penangkisannya” Qs. al-Zalzalah 7-8. Dua ayat terakhir persisnya adalah “penutup/ lanjutan yang sakti konklusi” disebut dengan tafrî’ al-fadzlakah, buat menjatah senawat alias galakan seyogiannya orang berbuat kebaikan targhîb dan ancaman hendaknya orang bukan mengerjakan kejahatan tarhîb. Penutup nan berilmu kesimpulan merupakan penjelasan ayat sebelumnya tentang mengapa manusia dikumpulkan dan mengapa mereka diperlihatkan hasil perbuatan mereka di dunia. Itu–pula–karena prinsip yang berlaku ialah bahwa siapa yang melakukan perbuatan, baik atau biadab, akan diberi perlawanan, sekecil segala apa kembali perbuatan itu. Dua ayat di atas–karena merupakan prinsip–disebut oleh Rasul Muhammad sebagai “ungkapan ringkas, padat, dan suatu-satunya” al-jâmi’ah al-fâdzdzah. Abdullâh ibn Mas’ûd menyebut bahwa ayat ini yaitu ayat minimal tegas/ jelas keberlakuannya ahkam âyah dalam al-Qur`an. Satu ketika Sha’sha’ah bin Nâjiyah, kakek al-Farazdaq, cak bertengger kepada Utusan tuhan Muhammad meminta cak bagi dibacakan ayat al-Qur`an. Kemudian Rasul memintal untuk membacakan kedua ayat ini. Sha’sha’ah berkomentar, “Cukuplah bagiku ayat ini. Segala nasehat mutakadim bercerai. Aku tidak peduli bukan mendengarkan ayat lain dari al-Qur`an.” Komentar ini pasti harus dipahami internal pengertian sejenis itu penting dan padatnya alat pencernaan dalam ayat ini; enggak berarti baginya bahwa ayat-ayat lain lain penting. Pasti saja, cak semau sejumlah lain serupa, seperti “jika kalian berbuat baik, maka berarti kalian berbuat baik bakal diri kalian sendiri, dan jika kalian berbuat jahat, maka bakal diri kalian sendiri juga” Qs. al-Isrâ` 7. Kaedah ini dikategorikan oleh Umar polong Abdullâh al-Muqbil sebagai riuk satu “kaedah Qur`aniyyah” ke-38 internal karyanya, Qawâ’id Qur`âniyyah. Menurutnya, kaedah yang terkandung dalam ayat ini memuat prinsip kesamarataan dan pembalasan. Atas dasar ini, istri dan sahabat Utusan tuhan Muhammad menerapkan kandungan ayat ini privat praktik semangat. Misalnya, Aisyah r. anhâ tidak sungkan dan enggak sipu untuk bersedekah dan lagi memunculkan khalayak lakukan bersedekah sungguhpun namun dengan sebiji kurma. Sama dengan keadaan serupa diterapkan maka itu Umar kacang al-Khaththâb. Dalam sebuah hadîts, Nabi Muhammad bertutur, “Janganlah kadang-kadang anda menganggap enteng kebaikan seberapa pun jua, walaupun dalam bentuk bertemunya dia dengan saudaramu dengan wajah yang manis”. Dalam keadaan level kebaikan yang dilakukan, al-Syinqîthî dalam Adhwâ` al-Bayân mengklasifikasi level perbuatan baik menjadi tiga level. Pertama, level terendah al-hadd al-adnâ, yaitu berbuat baik atau melaksanakan kewajiban saja sekadar melepaskan barang bawaan, seperti mengupah zakat. Termasuk dalam pengertian ini adalah menyumbang sunnat, kendati dengan sebiji kurma, sebagai halnya dianjurkan dalam Qs. al-Zalzalah 7-8 ini. Kedua, level tengah atau sedang al-hadd al-awsath, yaitu berbuat baik alias melaksanakan kewajiban dengan kadar secukupnya garis hidup yang bisa semata-mata meluruhkan kewajiban dan berbagi dengan kepentingan diri seorang, seperti tergambar dari anjuran al-Qur`an mudahmudahan bersikap moderasi bukan berlebihan, termasuk n domestik bersedekah. Ketiga, level tinggi al-hadd al-aqshâ, yaitu berbuat baik atau melaksanakan kewajiban untuk anak adam enggak, biarpun dirinya sendiri memerlukannya, seperti yang dilakukan oleh kalangan Anshâr bagi kepentingan kalangan Muhâjirîn. Nah, jika satu masyhur kelihatan berpokok kuantitas tidak banyak, cuma telah dilakukan semaksimal kemapuan dan dengan totalitas ketaatan kepada perintahnya, maka perbuatan sekecil itu pun taat penting. Seorang yang miskin kali harus merogoh saku lebih dalam jika anda bersedekah dengan seratus ribu rupiah, karena pendapatannya tidak banyak. Jika anda bersedekah dengan lima desimal ribu, jumlah itu barangkali masih dianggapnya besar, dan sudah berlaku netral antara properti sosial dan nasib baik pribadinya kepentingan diri sedniri, anak, dan istrinya. Berlainan dengan kejadian itu, seorang milyarder barangkali tidak akan elusif kalau sira berbsedekah dengan seratus ribu, karena hartanya melimpah dan pendapatannya banyak. Makanya karena itu, kebernilaian suatu perbuatan baik tidak bisa satu-satunya semata-mata dilihat dari jumlah, melainkan pecah kualitas positif totalitas pengorbanan yang dilakukan. Serupa itu juga, berbuat baik kepada cucu adam atau basyar tak yang memerlukan akan makin bernilai ketimbang kepada orang yang kurang alias setara sekali tidak memerlukan sambung tangan. Hadîts yang diuraikan berikut akan menggambarkan hal ini. Di samping itu, menyedekahkan sebagian lautan harta yang berakibat terabaikannya properti-hak prinsipil anak dan gula-gula adalah polah nan tidak bijak, karena kesuntukan keseimbangan antara yang wajib dan yang sunnat. Pengucapan Hadîts Riuk suatu hadîts nan memperapat kandungan ayat di atas adalah hadîts yang dijelaskan di radiks ini. Privat sebuah hadîts yang diriwayatkan maka itu Abû Hurairah disebutkan bahwa ada seorang pria dalam riwayat lain, yakni koteng pelacur Yahudi yang berjalan di sebuah perkembangan di pangkal susah matahari. Engkau sangat kehausan. Kemudian ia menemukan sebuah mata air, suntuk ia turun ke sumur dan mereguk dari air sendang tersebut. Sekeluarnya pecah mata air, ia menemukan seekor ketek yang menjulur-julurkan lidah dan memakan tanah basah karena sangat haus. Di tulang pikiran junjungan-laki tersebut, terniat bahwa anjing tersebut sangat kehausan sebagaimana yang dialaminya plonco sahaja. Ia pun juga turun ke perigi. Kedua sepatunya diisinya dengan air dan dipegangnya kedua sepatu tersebut dengan mulut sambil naik ke atas. Anjing itu pun akhirnya dapat minum berbunga air tersebut. Allah “bersyukur” dapat diartikan memberi belas kasih dan mengampuni dosa lelaki tersebut. Dalam sebuah riwayat, Allah swt memasukkannya ke dalam surga. Fenomena menarik perhatian para sahabat. Mereka penasaran, kemudian bertanya kepada Rasulullah saw. ”Apakah kami akan diberi pahala dengan berbuat baik kepada binatang?” Rasulullah saw. Menjawabnya singkat dan padat “Di setiap kerongkongan nan basah, ada pahala” kelakuan baik kepada setiap yang memiliki umur ada pahala. Jawaban Rasulullah ini secara harfiah diartikan dengan “Di setiap jantung nan basah ada pahala”. Tetesan air yang membiaki halkum setiap nan punya roh, apakah sato, tambahan pula sosok, ada pahala. Cak bertanya sahabat tersebut muncul yakni wajar, sebagaimana halnya juga kita akan terjerat terhadap kejadian unik ini. Mula-mula, hadits tersebut menjelaskan perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang individu kepada seekor binatang, suatu situasi yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh para sahabat. Tentu tak akan menjadi persoalan jika polah baik seorang manusia kepada manusia. Kedua, binatang dimaksud juga bukan satwa umumnya, melainkan monyet yang dipandang sebagai najis berat dalam Selam. Ketiga, jika kita berpatokan dengan suatu riwayat enggak nan disebut n domestik Riyâdh al-Shâlihîn, orang tersebut bukanlah seorang laki-laki, melainkan seorang perempuan pelacur Yahudi. Pantas sekali dengan melihat kejadian distingtif ini, kemudian para sahabat penasaran dan menanya. N domestik kitab-kitab yang memuat penjelasan akan halnya maksud hadits tersebut, seperti Fath al-Bâri` karya Ibn Hajar al-Asqalânî dan Syarh Shahîh Muslim makanya Pastor al-Nawawî, dijelaskan bahwa hadîts tersebut merupakan perintah cak bagi berbuat baik, tercantum kepada fauna. Kitab-kitab tersebut biasanya memberikan batasan bahwa nan dimaksud binatang di sini merupakan hewan yang dihormati dan yang tidak menyebabkan kemudaratan untuk manusia, tidak seperti anjing sinting yang mungkin boleh tokak manusia. Dengan menyibuk hadits ini dan penjelasannya syarh , Islam ternyata tidak namun mengajarkan “ihsân” berbuat baik tak hanya kepada basyar, melainkan pun kepada semua cucu adam spirit. Biar latar belakangnya distingtif, jawaban Rasulullah saw memuat ruang lingkupnya yang lebih luas dan global “setiap jantung nan basah karena tetesan air nan diberikan sebagai perbuatan baik, suka-suka pahala”. Pembukaan “kabidin rathbatin” kerumahtanggaan kitab-kitab penjelasan hadits diterjemahkan dengan setiap nan n kepunyaan roh alias semangat individu hidup. Makara, dengan ungkapan itu, beliau ingin menyatakan bahwa enggak hanya sosok intern peristiwa itu doang yang berbahagia pahala, melainkan setiap tetesan air nan menciprati kerongkongan, kiasan atau metapor perbuatan baik, yang dilakukan kepada setiap khalayak yang bernyawa, orang usia, ada peperangan pahala nan disediakan maka itu Allah swt. Terlebih, internal hadits tersebut, disebutkan Halikuljabbar swt “berlega hati” =memberi anugerah dan memasukkan anak adam tersebut ke dalam surga. Mula-mula, Islam mengajarkan keluhuran budi. Perbuatan baik yang dalam rukyah kita tampak sepele akan menjadi baik karena atas dasar bahwa kejadian itu bayangan dari keluhuran kepribadian cucu adam yang melakukannya. Alih-alih memperoleh imbalan, seperti mana pelalah dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain, orang itu tentu tidak memperoleh terima kasih, karena landang nan diberikan kebajikannya merupakan fauna! Arti tumbuh dari pohon kebaikan pula. Niat orang tersebut untuk berbuat baik karena keibaan sebagaimana diceritakan hadîts itu akan memperoleh nilainya di sisi Allah swt, si Tuhan. Kedua, n domestik hadits tersebut diceritakan bahwa sekeluarnya basyar tersebut dari perigi setelah mendinginkan rasa hausnya, ia menemukan monyet yang terjulur lidahnya serempak melahap tanah basah. Lalu apa? Makhluk tersebut, membayangkan apa yang terjadi pada anjing tersebut yaitu apa yang kembali plonco saja menimpa dirinya. Kita bisa memahami di sini bahwa terserah keibaan, ada pemberlakuan apa yang menjangkiti manusia tidak pun menimpa dirinya. Kaprikornus, apa terserah internal perasaannya tentu akan terserah lega sesuatu atau seseorang di luar dirinya. Ini kemampuan kita ikut ingin merasakan segala yang dirasakan maka itu orang lain. Cara ini teradat tumbuh privat keluhuran kepribadian, yaitu akan halnya suka-suka hubungan timbang-serong recipocral. Dalam al-Qur`an dinyatakan, “Janganlah satu gerombolan orang menghina keramaian yang lain. Boleh jadi, yang dihina selayaknya merupakan kian baik semenjak mereka yang menertawai. Begitu juga para wanita terhadap wanita nan enggak, karena bisa jadi nan dihina sesungguhnya lebih baik daripada mereka yang menghina.” Ketiga, kita sebaiknya jangan membayangkan bahwa masyhur sekecil apa lagi tidak akan memiliki kredit. Bukankah kebernilaian sesuatu sesungguhnya enggak camar sreg dimensi besaran? Inilah yang disebutkan dalam al-Qur’an bahwa di hari kiamat nanti, hal-situasi yang tampak sepele, malar-malar yang ki akbar, tidak akan dilewatkan begitu saja, melainkan diperhitungkan. “Ia tidak mengalfakan baik kesil maupun yang ki akbar, melainkan dihitungnya, dan mereka akan menemukan apa yang sudah mereka untuk dihadirkan”. Setiap barang apa yang kita lakukan sekecil segala pun tidak berpengaruh kini dan di sini, tapi akan berakibat besar. Itulah sebabnya, cak kenapa cuma menyingkirkan yang dapat mengganggu kronologi imâthat al-adzâ internal Islam sudah dianggap andai salah suatu silang dari 97 n domestik riwayat tak, 67 cabang iman, padahal iman yakni nan minimum fundamental intern agama ini. Kita karuan saja tidak akan menemukan lagi kasus beruk kehausan, tapi manusia-manusia di seputar kita, wujud orang yang tentu kian mulia karena anugerah akalnya, yang lain tetapi perlu makan dan minum, tapi juga membutuhkan ketenteraman, hidup dalam suasana aman tanpa kekerasan. Bukankah berbuat baik ihsân dalam pengertian itu kepada orang lebih bernilai daripada binatang seperti dalam hadîts itu? Berbuat baik juga mengandung pengertian untuk lain melakukan yang enggak penting, apalagi nan merugikan, baik diri sendiri ataupun turunan lain. “Di antara tera baiknya keislaman seseorang adalah kemampuannya menyingkir apa yang enggak bermanfaat baginya,” demikian sabda Nabi kita, Muhammad saw. Di samping hadîts di atas nan membualkan perbuatan baik yang barangkali sepele, lagi ada hadîts lain yang menjelaskan perbuatan tebal hati yang mungkin dianggap sepele, tapi pelakunya akan disiksa di neraka, yaitu hadîts berikut “Seorang perempuan diazab karena ia mengurung seekor kucing sehingga kucing tersebut mati kelaparan, maka perempuan turut neraka karena itu”. Hadîts ini berisi wanti-wanti moral agar kita tidak menyepelekan polah jahat sekecil apa pula, karena bisa saja perbuatan kejam itu berakibat buruk. *Penyadur ialah dosen pada Fakultas Ushuluddin dan Humaniora; Penasihat Pusat Penekanan dan Publikasi Ilmiah LP2M UIN Antasari Banjarmasin
2Yehuwa adalah Pemberi "setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna". ( Yakobus 1:17) Salah satu hadiah dari-Nya adalah kemampuan berbicara. Hadiah ini membuat kita bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Kata-kata kita bisa membantu orang lain dan membuat mereka senang. Tapi, itu juga bisa melukai dan menyakiti mereka.
Pertanyaan Jawaban Efesus 28-9 menjelaskan bahwa kita tidak diselamatkan oleh perbuatan baik. Sebaliknya, sebelum kita selamat, perbuatan baik kita ditabur dalam kedagingan dan tidak dapat menyenangkan Allah; bahkan perbuatan “benar” kita yang terbaik masih tetap gagal mencapai kemuliaan Allah baca Roma 320 dan Yesaya 646. Kita diselamatkan hanya karena Allah itu pemurah dan berbelas kasihan dan telah merancangkan cara supaya kita dinyatakan saleh di hadapan-Nya meskipun kita berdosa Mazmur 865; Efesus 24. Ketika Yesus menjadi dosa bagi kita 2 Korintus 521, kebenaran-Nya diwariskan kepada kita. Keselamatan adalah pertukaran ilahi upaya-pribadi kita yang compang-camping ditukarkan dengan kesempurnaan Kristus. Karena kematian dan kebangkitan-Nya telah melunasi hutang hukuman dosa kita, maka kita dinyatakan sempurna di hadapan Allah Roma 51. Kita diperintah “kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang” Roma 1314. Pada waktu keselamatan, Roh Kudus dating mendiami hati orang yang bertobat Kisah 238. Pribadi kita sudah bukan lagi tuan utama dalam kehidupan kita. Yesus adalah Tuan kita sekarang. Itulah yang dimaksud ketika kita menyatakan Yesus sebagai “Tuhan” kita Roma 109; Kolose 26. Pada suatu waktu kita berjalan ke arah selatan; namun sekarang kita berjalan ke arah utara. Segala sesuatu diubahkan. Kita mulai memandang kehidupan menurut sudut pandang Allah, bukan sudut pandang pribadi kita – sebagaimana ditulis oleh John Newton, “Dahulu saya sesat tapi sekarang saya ditemukan, buta, tapi sekarang ku melihat.”Dosa yang dahulu dilakukan tanpa pertimbangan panjang-lebar sekarang menimbulkan rasa bersalah atau tuduhan. Mengenal Allah tidak lain dari menganggap dosa sebagaimana Ia menilainya. Satu Yohanes 39 mengajar, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” Bukan berlanjut dalam dosa, seorang Kristen yang telah lahir baru akan menghasilkan “buah yang sesuai dengan pertobatan” Matius 38. Keselamatan memampukan kita untuk hidup “oleh Roh” dan benar-benar melakukan perbuatan yang baik Galatia 516. Efesus 210 mengajar, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Tujuan Allah menyelamatkan kita bukan hanya menyelamatkan kita dari neraka, tetapi juga mencerminkan kepribadian dan kebaikan-Nya pada dunia. Allah berkenan melihat kita menjadi semakin serupa dengan Anak-Nya Roma 829. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dosa telah merusak gambar dan rupa-Nya di dalam diri kita. Ketika Allah mengembalikan kita pada Diri-Nya, adalah untuk memulihkan gambar dan rupa-Nya dalam diri kita dan membebaskan kita seperti keadaan semula. Ketika Roh Kudus tinggal di dalam kita, Ia menggerakkan kita untuk melakukan hal-hal yang memuliakan Allah Yohanes 1426. Keinginan untuk menyenangkan Allah bertumbuh seiring dengan pengertian kita tentang Dia. Keinginan menyenangkan Allah menghasilkan perbuatan baik. Secara alkitabiah menyebutkan bahwa seseorang telah selamat namun belum berubah tidak konsisten. Tidak sedikit orang yang secara luaran menyerahkan hidup mereka pada Kristus, namun tidak diikuti oleh perubahan gaya hidup. Itu bukanlah keselamatan sejati melainkan iman yang “mati” Yakobus 226. Ketika Anda masuk ke dalam ruangan yang gelap dan menyalakan sakelar lampu, maka Anda berharap cahaya segera bersinar. Jika tidak ada cahaya yang muncul, maka Anda berasumsi ada sesuatu yang keliru disana. Menyatakan lampu sudah menyala sedangkan ruangan masih gelap tidak konsisten. Terang selalu menghempaskan kegelapan. Ketika hati yang gelap menerima cahaya keselamatan, maka hati itu terang Yohanes 1246. Prioritas orang itu berubah. Keinginannya berubah. Sudut pandangnya berubah. Untuk pertama kali, kehidupan nampak sesuai aslinya. Jika kegelapan dosa masih berlanjut, tidak salah jika kita berasumsi bahwa lampu belum menyala. Adapun kiasan alkitabiah lainnya, yakni bahwa Allah ingin menumbuhkan buah di dalam kehidupan kita baca Galatia 522-23. Ia adalah Penata Anggur, Yesus adalah Pokok Anggur, dan kita adalah cabang. Para cabang secara alami menempel pada pokok; mereka mendapatkan dukungan, kemampuan menghasilkan buah, dan kehidupan bersumber dari pokok anggur. Yesus berkata, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Itulah maksud dari kebun anggur – “berbuah banyak.” Perbuatan baik selalu mengikuti keselamatan. Jadi, meskipun tidak diselamatkan oleh perbuatan baik kita, ketika kita diselamatkan, kita pasti akan menghasilkan perbuatan baik. Sama seperti seorang bayi akan bertumbuh setelah dilahirkan, orang yang percaya akan bertumbuh setelah lahir baru secara rohani. Pola pertumbuhan kita memang tidak setara dan bentuknya pun berbeda, namun kelahiran sejati pasti akan menghasilkan pertumbuhan. Jika bayi tidak pernah bertumbuh, maka ada yang sangat keliru disana. Tidak seorangpun berharap bahwa seorang bayi akan tetap menjadi bayi selamanya. Ketika ia bertumbuh, ia akan semakin menyerupai orang tuanya. Sama-halnya, setelah keselamatan, kita bertumbuh, dan kita semakin menyerupai Bapa Surgawi kita. Hal ini hanya mungkin jika kita “tinggal di dalam Dia” dan mengizinkan-Nya menumbuhkan karakter-Nya di dalam diri kita Yohanes 154. Perbuatan baik tidak menghasilkan keselamatan. Perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan. Yesus berkata pada pengikut-Nya, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” Matius 516. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah artinya bahwa perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan?
tentangperbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk atau yang benar dan salah. Dalam bahasa Yunani kuno, ada istilah mos yang kemudian berkembang menjadi moris atau mores yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Dari kata mores, ditarik istilah moral. Webster's menjelaskan bahwa moral sebagai berikut. 1.
Pertanyaan Jawaban Sederhananya, memperoleh keselamatan melalui perbuatan tampaknya benar menurut manusia. Salah satu keinginan manusia yang paling mendasar adalah untuk mengendalikan nasibnya, termasuk nasib kekalnya di akhirat. Keselamatan melalui perbuatan menarik karena menjunjung tinggi harga diri seseorang serta keinginannya untuk memegang kendali. Diselamatkan oleh perbuatan baik jauh lebih menarik daripada ide diselamatkan melalui iman saja. Manusia juga memiliki kesadaran tentang keadilan secara bawaan. Seorang ateis fanatik pun mempercayai adanya keadilan dan dapat membedakan yang benar dengan yang salah, walaupun ia tidak mempunyai dasar moralitas yang jelas dalam menarik kesimpulan. Pemahaman benar dan salah ini menuntut supaya “perbuatan baik” kita lebih banyak dibanding “perbuatan jahat,” jika kita ingin selamat. Oleh karena itu, ketika manusia menciptakan agama maka secara alami keselamatan melalui perbuatan baik akan diajarkan di dalamnya. Karena keselamatan melalui perbuatan baik sangat menggiurkan bagi khodrat berdosa manusia, teori tersebut menjadi dasar dari hampir setiap agama kecuali agama Kristen yang alkitabiah. Amsal 1412 menyatakan bahwa “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Keselamatan melalui perbuatan disangka benar oleh manusia, sehingga sudut pandang tersebut menjadi dominan. Inilah alasannya mengapa agama Kristen begitu berbeda dari agama yang lain – ialah satu-satunya agama yang mengajarkan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Allah dan bukan karena perbuatan baik. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang yang memegahkan diri” Efesus 28-9. Adapun alasan mengapa sudut pandang ini mendominasi, yakni karena manusia yang alami yang belum diperbarui Roh Kudus tidak sepenuhnya memahami kebejatannya atau kekudusan Allah. Hati manusia “tak dapat diduga, paling licik dari segala-galanya dan terlalu parah penyakitnya” Yeremia 179, dan kekudusan Allah melampaui segala batas Yesaya 63. Berdustanya hati kita mengaburkan parahnya kondisi hati kita yang sebenarnya, sehingga kita tidak dapat menyadari keadaan kita yang sebenarnya di hadapan Allah yang kekudusan-Nya juga melampaui segala akal kita. Namun kenyataannya masih saja tetap; keberdosaan kita dan kekudusan Allah ketika tercampur menjadikan upaya terbaik kita bak “kain kotor” di hadapan Allah yang kudus Yesaya 646; baca juga pasal 61-5. Anggapan bahwa perbuatan baik manusia dapat menetralkan perbuatan jahatnya adalah anggapan yang sangat bertolak belakang dengan pesan Alkitab. Tidak hanya itu, Alkitab menjelaskan bahwa tolak ukur Allah tidak kurang dari kesempurnaan 100 persen. Jika kita gagal memelihara satu saja bagian Hukum Allah, maka kita sama bersalahnya dengan seseorang yang telah melanggar semuanya Yakobus 210. Dengan demikian, tidak ada cara kita dapat diselamatkan jika keselamatan benar-benar tergantung pada perbuatan baik kita. Cara lain keselamatan melalui perbuatan dapat menyusup masuk ke denominasi dan aliran Kristen atau yang mengaku percaya dalam Alkitab ialah penyalah-tafsiran ayat seperti Yakobus 224 “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.” Jika kita membaca ayat ini di dalam konteksnya Yakobus 214-16, maka cukuplah jelas bahwa Yakobus bukan mengajar bahwa perbuatan baik adalah yang membenarkan kita di hadapan Allah; sebaliknya, ia menjelaskan bahwa iman sejati yang menyelamatkan tercermin oleh perbuatan baik. Seseorang yang mengklaim sebagai Kristen tetapi hidup dalam ketidaktaatan yang disengaja, imannya palsu atau “mati”, dan ia belum selamat. Yakobus sedang membedakan antara dua jenis iman – iman sejati yang menyelamatkan dan iman palsu yang mati. Ada terlalu banyak ayat yang menjelaskan bahwa seseorang tidak diselamatkan oleh perbuatan, sehingga orang Kristen tidak dapat berdalih. Titus 34-5 merupakan salah satu contohnya “Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” Perbuatan baik tidak menambah apapun kepada keselamatan kita, tetapi selalu menjadi ciri khas seseorang yang telah lahir baru. Perbuatan baik bukanlah penyebab keselamatan; ialah bukti keselamatan. Walaupun konsep keselamatan melalui perbuatan mendominasi, Alkitab jelas menentangnya. Alkitab mengandung sangat banyak bukti bahwa keselamatan diberikan sebagai anugerah. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa keselamatan melalui perbuatan merupakan sudut pandang yang paling dominan? A Pengertian. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perbarengan adalah terjadi nya dua atau lebih delik oleh satu orang dimana delik yang dilakukan pertama kali belum dijatuhi pidana, atau antara delik yang awal dengan delik berikutnya belum dibatasi oleh suatu putusan hakim. Pada pengulangan juga terdapat lebih dari suatu delik yang dilakukan Apa itu perilaku baik? Sikap ini merujuk kepada segala sesuatu yang menunjukkan nilai positif yang bermanfaat. Dalam konteks keagamaan, perbuatan baik akan diganjar dengan pahala. Sementara dalam konteks kehidupan sosial perbuatan baik adalah yang memberikan kemaslahatan bagi orang lain. Contoh perilaku baik yang kita lakukan setiap harinya akan berdampak pada bagaimana lingkungan di sekitar menanggapi kita. Orang baik akan selalu dikenal dan disukai, sementara orang jahat akan selalu dibenci. Lawan dari perbuatan baik adalah perbuatan buruk atau jahat. Dan ini sudah seperti cahaya dan gelap yang saling berlawanan satu sama lainnya. Nilai kebaikan selalu mengandung kebenaran. Orang yang menjunjung tinggi sikap baik cenderung akan mendapatkan teman yang baik pula. Karena pada dasarnya manusia selalu membutuhkan kebaikan, maka ini menjadi fitrah atau sifat dasar dari manusia. Berbuat kebaikan juga bisa dibarengi dengan mengajak orang lain untuk bersama-sama melakukan hal yang serupa atau bahkan lebih lagi. Karena yang namanya perbuatan baik tidak hanya dipraktekkan secara individual saja tetapi harus bisa disebarkan ke orang lain. Untuk menentukan mana kesimpulan yang lebih baik antara dua atau lebih antara perkara, maka kita harus melihat kembali seberapa besar manfaat yang didapat. Karena dengan adanya kesadaran bahwa kebaikan akan memunculkan kemaslahatan maka kehidupan akan lebih damai dan isi Contoh Perbuatan Baik Perbuatan Baik di Sekolah Perbuatan Baik di Masyarakat Perbuatan Baik di Keluarga Perbuatan Baik di Kantor Contoh Perbuatan Baik Baiklah pada kesempatan kali ini, mimin kosngosán akan mencoba merangkum beberapa contoh dari sikap baik yang bisa kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari yang dibagi ke dalam beberapa aspek yaitu sebagai berikut 1. Bersyukur kepada tuhan terhadap rezeki yang telah diberikan. Karena dengan rasa syukur tersebut kita bisa memahami bahwa setiap yang kita dapatkan saat ini merupakan sesuatu yang berharga. Dengan bersyukur pula kita bisa mengubah perspektif mengenai kesuksesan bahwa tidak selamanya kesuksesan tersebut didasarkan pada seberapa besar kita mendapatkan harta dan materi tetapi seberapa bermanfaat kita kepada orang lain Baca juga Contoh Perilaku Amal Saleh 2. Sabar dalam menghadapi masalah yang terjadi. Dengan kesabaran, maka kita akan menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dengan pikiran yang tenang. Sabar juga akan mendatangkan kebaikan. 3. Memberi uang kepada orang yang kurang mampu. Memberikan uang atau bantuan kepada orang-orang yang memang membutuhkan merupakan salah satu perbuatan baik yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa membantu teman sekolah, tetangga, anak yatim, pengamen jalanan, dan orang orang yang memang membutuhkan 4. Mendonorkan darah secara berkala. Dengan menyumbangkan darah milik kita kepada Palang Merah Indonesia, maka kita sudah berkontribusi dalam kemanusiaan. Pasokan darah sangat dibutuhkan untuk keselamatan seseorang. Tidak hanya bermanfaat bagi kemanusiaan, donor darah juga bisa menyehatkan kita lho, asalkan dilakukan dengan baik 5. Menolong orangtua yang sedang menyebarang jalan. Mungkin kita sudah mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila di mana guru banyak memberi tahu perbuatan baik seperti menolong orang tua yang sedang menyebrang di jalan. Ketika kamu mendapati orang tua yang kesusahan untuk berjalan maka kamu bisa membantu menggotong nya 6. Membantu mendorong kendaraan orang lain yang mogok di tengah jalan. Pernahkah kamu mendapati seseorang yang bermasalah dengan kendaraannya di tengah jalan? Kamu bisa berhenti sejenak dan menanyakan permasalahannya. Kalau berkenan maka kamu bisa melakukan perbuatan baik yaitu mendorong kendaraannya sampai ke bengkel selanjutnya atau bisa juga membawanya ke bengkel 7. Membersihkan paku, batu atau kaca di tengah jalan. Sering sekali sobat kosngosan melihat berbagai benda yang berbahaya di tengah jalan dan bisa menyebabkan kecelakaan bagi pengguna jalan lalu lintas. Sebaiknya kita melakukan perbuatan yang teladan yaitu menyingkirkan benda-benda tersebut supaya tidak terjadi kecelakaan yang tidak kita inginkan 8. Menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ini merupakan suatu kebaikan terhadap alam dan lingkungan yang telah memberikan kita sumberdayanya. Maka sebisa mungkin jangan merusak dengan membuang sampah sembarangan. Mulailah untuk menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan hindari penggunaan plastik 9. Menyayangi hewan dan tumbuhan, merupakan salah satu bukti bahwa manusia adalah makhluk yang baik terhadap semua spesies di muka bumi ini. Jangan merusak dan mengeksploitasi alam dengan semena-mena 10. Selalu tersenyum dan ramah kepada orang lain. walaupun perbuatan baik dengan melakukan tersenyum dan ramah hanya bisa kita lihat dari penampilan luar saja, akan tetapi ini menjadi awal yang baik untuk saling menghargai dan disukai oleh orang lain 11. Mengajari anak-anak yang kurang beruntung tentang pelajaran umum, seperti membaca, menulis dan berhitung. Dengan demikian kamu telah berperan dalam pendidikan dan menjadi pahlawan bagi mereka untuk bisa terus bertahan hidup 12. Rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang bergizi supaya tubuh menjadi sehat. Ini merupakan bentuk perbuatan baik terhadap diri sendiri karena telah menghargai dan mensyukuri kesehatan yang telah Tuhan berikan. 13. Menanam pohon di sekitar pekarangan rumah. Hal ini menjadi Perbuatan baik terhadap alam dan membuat lingkungan menjadi asri 14. Memberikan akses teatring hotspot untuk teman yang membutuhkan akses internet. Karena saat ini kebutuhan terhadap internet juga cukup tinggi. Sobat kosngosan tidak hanya bisa berbagi dalam bentuk materi tetapi juga berbagi dalam bentuk akses internet 15. Merawat dan mengobati hewan yang sekarat. Sebagai makhluk sosial kita tentunya punya tanggung jawab untuk menjaga dan merawat makhluk lain yang membutuhkan pertolongan kita. 16. Menyiram dan memupuk tanaman di kebun. Merupakan salah satu perbuatan baik yang bisa kita lakukan untuk tanaman karena air menjadi unsur penting untuk tumbuhan dalam berfotosintesis. Nantinya dia juga akan memberikan hasil yang bisa kita panen 17. Selalu menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda pendapat dengan kita. Karena untuk bisa menjaga keharmonisan kita membutuhkan tenggang rasa dan toleransi 18. Menjadi pribadi yang sederhana dan tidak suka menghambur-hamburkan uang kepada hal yang tidak perlu. Orang seperti ini akan selalu bersyukur dan tidak mudah untuk menghabiskan uangnya hanya untuk keinginan yang tidak urgen 19. Menghargai pemberian orang lain. Ada kalanya kita mendapatkan pertolongan atau diberikan hadiah oleh orang lain. Dan untuk itu sebagai orang yang baik kita harus menghargai nya dengan mengucapkan terima kasih dan tidak memancing bandingkan pemberian tersebut dengan pemberian yang lebih baik 20. Selalu berani menegakkan kebenaran apapun resikonya. Karena dia tahu setiap kebenaran harus selalu dilakukan dalam setiap aspek kehidupan. Baca juga Contoh Perilaku Mawas DiriPerilaku Baik di Sekolah 21. Menaati peraturan sekolah yang telah ditetapkan. Karena setiap sekolah memiliki peraturannya masing-masing maka seluruh siswa dan siswi yang ada di dalamnya wajib untuk mentaati dan mengikuti setiap peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Dengan demikian maka sobat kosngosan telah menjadi murid yang baik 22. Menjenguk teman yang sedang sakit. Hanya teman sekelas atas satu sekolah kita sakit dan Di opname atau dirawat di rumahnya. Kita sebagai teman sekolahnya memiliki kewajiban untuk menjenguk dan menghibur dirinya supaya cepat sembuh 23. Memberikan beasiswa bagi anak yang pintar namun kurang mampu. Salah satu perbuatan baik yang bisa kita lakukan kepada siswa yang kurang beruntung namun berpotensi untuk sukses di masa depan adalah dengan membantunya dan memberikan beasiswa sekolah. Ini merupakan perbuatan baik yang bisa kita lakukan sebagai pihak yang memiliki kelebihan materi 24. Menolong teman yang dirundung dan dianiaya. Jangan ini perbuatan jahat seperti bullying dan menghardik merupakan kasus yang cukup sering kita temui dalam pergaulan anak sekolah. Oleh karena itu apabila kamu mendapati temanmu mengalami hal demikian kamu harus membantu mereka untuk terus bangkit dan mengajukan ke pihak berwajib 25. Berlaku disiplin selalu. Perilaku disiplin memang bisa dikategorikan sebagai orang yang mentaati peraturan sekolah. Disiplin juga berarti kamu harus tepat waktu ketika berangkat sekolah, dan menghindari setiap perbuatan yang melanggar dan mencoreng nama baik sekolah 26. Belajar dengan sungguh sungguh. Karena sebagai pelajar tentunya kamu memiliki tugas dan tanggung jawab untuk belajar dan menuntut ilmu dengan baik. Karena itu adalah tujuan utama mu sekolah. Dengan belajar bersungguh-sungguh maka sobat kosngosań telah melakukan perbuatan baik kepada orang tuamu yang telah bersusah payah menyekolahkan mu 27. Tidak mencontek dan berlaku curang ketika ujian. Mencontek dan kecurangan lain tentu merupakan salah satu perbuatan buruk yang harus dihindari. Untuk itu kamu harus mengerjakan setiap soal ujian dengan jujur berdasarkan kerja keras yang telah kamu lakukan sebelumnya 28. Menghormati guru dan karyawan sekolah. Menghormati Guru berarti kamu Mendengarkan nasehat nya, tidak melawan dan juga tidak berisik di dalam kelas ketika beliau mengajar. Guru merupakan representasi orang tua di sekolah dan wajib hukumnya untuk dihormati 29. Tidak ribut di dalam kelas ketika pelajaran berlangsung. Salah satu perbuatan baik dan terpuji yang bisa kamu lakukan di dalam kelas ketika pelajaran berlangsung Adalah fokus mendengarkan guru dan tidak melakukan perbuatan negatif seperti ribut atau perbuatan sia sia lainnya. 30. Terlibat aktif dalam organisasi ekstrakurikuler sekolah. Baik itu orangnya seperti Pramuka, OSIS, PMR dan sebagainya yang bersifat positif. Baca juga Contoh Sikap IkhlasPerilaku Baik di Lingkungan Masyarakat 31. Mengerjakan Tanggung Jawab dengan Amanah. Dalam kehidupan sosial masyarakat tentunya kamu berperan sebagai anggota yang wajib mentaati peraturan lingkungan yang telah disepakati bersama. Apalagi ketika kamu ditunjuk sebagai ketua RT, RW atau perangkat lingkungan lainnya, maka kamu harus melakukan tugasmu dengan jujur dan amanah 32. Menghargai perbedaan status sosial dan budaya dalam bersosialisasi. Karena setiap rumah tangga memiliki latar belakang yang berbeda terlebih Indonesia juga punya suku, bahasa, budaya dan istiadat yang berbeda pada masing masing daerah. Jadi kita harus bisa menghargai perbedaan tersebut dan menjaga keharmonisan 33. Menolong sesama tetangga yang sedang kesusahan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Terkadang sobat kosngosan pernah menemui tetangga yang mengalami kesulitan seperti terlilit hutang, mengalami musibah meninggal, dan sebagainya. Perbuatan baik bisa kita lakukan dengan membantu mereka baik secara moril maupun materiil supaya bangkit dari keterpurukan tersebut 34. Menyambung tali silaturahmi antara anggota masyarakat. Sangat penting untuk menjaga keakraban dan keharmonisan kehidupan bermasyarakat. Karena sebagai mahluk sosial kita pastinya membutuhkan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu konsistenlah untuk menjaga solidaritas dan silaturahmi antar rumah tangga di di lingkungan sekitarmu 35. Ikut gotong royong bersama warga untuk mengerjakan sesuatu. Indonesia adalah negara yang sangat kental dengan kegiatan gotong royong nya. Aktivitas ini biasanya dilakukan bersama-sama di hari libur seperti hari Minggu. Kamu bisa aktif melakukan kegiatan seperti membersihkan gorong gorong, memperbaiki jalan kompleks perumahan dan sebagainya. 36. Mengikuti kegiatan ronda malam sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Salah satu sistem keamanan lingkungan yang masih bertahan di tengah masyarakat kita saat ini adalah kegiatan ronda malam. Ronda malam merupakan aktifitas patroli yang lakukan oleh anggota keluarga pria dewasa dilakukan secara cara kerja dual setiap malamnya untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas 37. Menghadiri acara atau pesta dari undangan warga untuk menghargai sesama. Sebagai anggota masyarakat yang menghargai tetangga lainnya, sudah seharusnya kita menghadiri setiap undangan yang diberikan dari masyarakat sekitar. Intinya sobat kosńgosan harus menampakan batang hidungmu untuk bisa terus bersosialisasi di tengah masyarakat 38. Tepat waktu membayar uang iuran kebersihan, keamanan dan biaya bulanan lainnya. Sebagian dari lingkungan ada yang menerapkan peraturan dengan mengutip berbagai iuran untuk keberlangsungan kehidupan sosial yang lebih baik. Seperti uang keamanan untuk menggaji satpam, uang kebersihan untuk mengangkat sampah, dan sebagainya. 39. Tidak melakukan gosip atau memfitnah tetangga tentang isu-isu yang tidak benar yang bisa mencoreng nama baik keluarga tersebut. Tetapi sebagai tetangga yang baik kita harus bisa menjaga rahasia yang dimiliki oleh tetangga kita 40. Tidak mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat di sekitar rumah kita. Seperti menghindari memasang musik keras, tidak pulang pergi pada saat tengah malam, tidak menstarter kendaraan dengan keras-keras, dan sebagainya Baca juga Contoh Perilaku Sabar Perilaku Baik dalam Keluarga 41. Rajin Beribadah di dalam rumah menjadi salah satu perbuatan baik yang bisa kita lakukan bersama anggota keluarga. Bagi yang muslim bisa shalat berjamaah bersama keluarga di dalam rumah ketika masa masa sulit seperti sekarang ini. 42. Berbicara baik dan sopan dengan Ayah, Ibu, Kakak dan Adik dengan tata krama. Salah satu ciri dari orang baik adalah selalu mengeluarkan kata-kata yang sopan dan tidak menyakiti hati. Begitu juga ketika dia berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya 43. Berbakti kepada orang tua. Contoh perbuatan berbakti kepada orang tua adalah Mendengarkan nasehat mereka, membahagiakan mereka dan ketika kita sudah berpenghasilan maka menjadi kewajiban kita untuk memberikan mereka hadiah sesuai dengan yang mereka inginkan. Juga nanti ketika mereka sudah tua tugas kita untuk merawat dan menyayangi mereka 44. Mendonasikan uang ke panti asuhan dan panti jompo. Sebagai anggota keluarga yang memiliki keluarga lengkap, Kita juga bisa berbuat baik dengan membantu saudara kita yang ada di Panti Asuhan dan orang tua yang ada di Panti Jompo dengan memberikan beberapa kebutuhan seperti makanan pokok dan uang untuk operasional 45. Membersihkan pekarangan rumah dan juga kamar masing masing. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman maka menjadi orang yang bersih di dalam rumah adalah salah satu perbuatan baik yang harus sobat kosngosan lakukan. Tidak perlu menunggu pembantu atau ART untuk membersihkannya, karena kita punya tugas masing masing membersihkan kamar kita 46. Membantu anggota keluarga lainnya. Contohnya ketika Ibu sedang memasak kamu bisa membantunya untuk memotong ikan, sayuran atau mengupas bawang. Atau ketika ayah memperbaiki atap genteng kamu bisa memegangi tangganya, dan contoh kecil lainnya yang sering dianggap sepele 47. Tidak berbohong kepada ibu dan ayah. Kita harus berlaku jujur kepada setiap anggota keluarga. Misalnya ketika meminta uang SPP atau kebutuhan sekolah, maka sudah seharusnya kita memberitahu jumlah uang yang benar-benar kita butuhkan tanpa harus menambah nambahkan 48. Tidak pilih kasih kepada anggota keluarga. Sebagai keluarga yang harmonis tentunya sebagai orang tua tidak tak boleh membeda-bedakan anak atau justru membandingkannya dengan kakak atau adiknya yang lebih hebat dalam hal akademis misalnya. 49. Memberikan contoh yang baik kepada anak. Karena sebagai orang tua kita adalah rule model-nya anak anak yang akan mereka lihat dan contoh dalam kehidupannya. 50. Menjaga komunikasi dan mengajari beberapa hal penting kepada anak. Karena sebagai orang tua kita juga harus menjadi guru kehidupan bagi anak-anak kita. Dan juga jangan lupa untuk menjadi teman ngobrol bagi mereka apabila mereka ada masalah Baca juga Contoh Sikap Hidup Hemat dan SederhanaPerilaku Baik di Tempat Kerja 51. Masuk kerja tepat waktu. Setiap perusahaan tentunya memiliki peraturannya tersendiri mengenai jam masuk dan keluar karyawan. Jadi kamu harus mematuhinya apabila tidak ingin dikenakan sanksi. Masuk kerja tepat waktu atau mungkin lebih cepat merupakan salah satu perbuatan yang baik di lingkungan kerja 52. Membantu teman kantor yang sedang kesusahan. Ada kalanya setiap pekerjaan memiliki kesulitan yang tersendiri. Dan ketika sobat kosngosan mendapati temanmu kesusahan kamu bisa membantunya untuk mengerjakan projek nya. 53. Menghormati atasan dan teman kantor. Rekan-rekan kerja mu yang mungkin satu leting denganmu bisa kamu anggap sebagai teman. Dan untuk Junior atau bawaan mu kamu bisa anggap sebagai adik yang harus kamu sayangi. Sementara untuk atasan atau orang yang lebih senior, kamu bisa menghormati nya 54. Menjaga nama baik perusahaan. Perbuatan menjaga nama baik adalah upaya kita untuk tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan dan bisa mencoreng nama baik perusahaan. Sebisa mungkin kita menghindari hal-hal yang ilegal dan berunjung negatif 55. Tidak korupsi, kolusi dan nepotisme. Karena perbuatan ini selain merugikan perusahaan juga bisa merusak karirmu kedepannya. Bayangkan ketika kamu melakukan perbuatan tersebut dan kamu ketahuan maka tidak hanya dipecat, kamu akan mendapatkan cap buruk dari perusahaan tersebut dan tidak ada perusahaan lain yang akan menerimamu sebagai karyawan lagi 56. Mengerjakan projek sesuai deadline yang telah ditetapkan. Tidak menunda-nunda pekerjaan adalah salah satu perbuatan baik yang harus kamu lestarikan. Jangan sampai project yang menjadi tanggung jawabmu terbengkalai dan tidak terselesaikan tepat waktu 57. Tidak menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi. Ini sangat sering kita lakukan dan kita anggap sebagai hal yang sepele. Padahal setiap fasilitas kantor harusnya digunakan untuk keperluan bekerja bukan untuk kepentingan pribadi 58. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan antusias. Selain itu kamu juga harus bekerja dengan produktif serta menganggap pekerjaanmu tersebut menjadi ibadah untukmu dalam menafkahi keluarga 59. Menjaga segala fasilitas yang diberikan oleh kantor. Karena kita sebagai karyawan hanya berhak untuk memanfaatkan fasilitas tersebut bukan untuk merusak apalagi sengaja untuk dirusak supaya diganti baru, misalnya. 60. Selalu memberikan masukan dan ide positif kepada perusahaan. Sebagai karyawan kita juga memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih maju dengan menawarkan beberapa ide atau inovasi yang bisa perusahan manfaatkan Baca juga Contoh Sikap Percaya Diri Kata Akhir Orang-orang yang berbuat baik akan selalu mendapatkan pertolongan. Bukankah kita sendiri merasa senang mendapatkan perbuatan baik? Nah begitu juga dengan Tuhan yang memerintahkan kepada hambaNya untuk selalu berbuat baik bahkan kepada orang yang menyakitimu sekali pun. Karena dengan melakukan perbuatan baik dan keburukan bisa kita perangi. Semoga saja beberapa contoh dari perbuatan baik dari kosngosan di atas bisa bener-bener bisa untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak bisa menjadi seseorang yang sempurna, setidaknya kita telah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Apabila kalian merasa ulasan kali ini bermanfaat silahkan tekan tombol share di bawah dan bagikan artikelnya ke teman-temanmu di media sosial. Terimakasih

SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Niat yang menjadi awal perbuatan baik ialah INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: musfiroh57 jawaban: niat yang dilandasi dengan rasa ikhlas yang tidak ingin dilihat orang Penjelasan: karena dalam kitab safinatunnaja dijelaskan bahwa amal kita itu tergantung pada jelek amal juga akan jelek walaupun yang kita []

[ad_1] Jakarta, NU Online Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ISNU H Ali Masykur Musa menegaskan perbuatan baik amar ma’ruf harus dilakukan dengan cara yang baik bil ma’ruf. Sikap ini penting agar tidak memunculkan masalah-masalah baru di masyarakat. Selain itu, jika sikap ini diselaraskan, maka seorang yang berbuat baik dengan cara yang baik dapat menjadi teladan oleh masyarakat. Pernyataan Ketua Umum ISNU ini merupakan respons atas terjadinya gerakan-gerakan di masyarakat yang mengaku menegakkan kebenaran tetapi cenderung membuat keributan di masyarakat. Menurut mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII ini, kelompok yang kerap melakukan perbuatan terpuji dengan cara yang tidak baik tidak dapat membedakan mana hak asasi manusia dan mana kewajiban warga negara. “Jadi amal ma’ruf ya bil ma’ruf, nahi munkar juga bil ma’ruf,” ucap Ketua Umum ISNU H Ali Masykur Musa saat menjadi pengisi acara pada kegiatan Multaqo Ulama Jakarta, Kamis 26/11 sore. Ia menjelaskan, hak asasi manusia dalam konteks bernegara harus satu nafas dengan kewajiban asasi manusia dalam beragama. Dengan demikian, ucapnya, maqashidu syariah yakni hifzhud din, hifzhun nafs, hifzhul aql, hifzhun nasl, dan hifzhul mal ketika diterapkan dalam bernegara menjadi sesuatu yang tepat untuk diikuti oleh masyarakat. H Ali menyebutkan, Undang-undang Dasar UUD 1945 sesungguhnya telah sesuai dengan maqashidu syariah tepatnya pada pasal 28 a sampai dengan 28 i terkait kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan untuk hidup, dan kebebasan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. “Kebebasan untuk kita menjaga jiwa, ruh, nyawa, jangan membahayakan untuk orang lain,” ujarnya. Namun, kata dia, pemaknaan UUD 45 terkait kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama oleh sebagian kelompok disalah artikan. Mereka hanya memandang dalam satu sisi, hanya menguatkan pada pasal 28 bagian a-i saja. Sedangkan pasal 28 bagian c terkait pembatasan kebebasan untuk kebebasan orang lain tidak dijadikan sebagai dasar untuk hidup berbangsa dan beragama. “Ini lah yang menjadi balancing penyeimbang antara hak dan kewajiban dalam konteks bernegara,” tuturnya. Para ulama Jakarta melalui forum Multaqa Ulama Jakarta ini juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi meminimalisasi penyebaran virus Corona di tengah masyarakat. Untuk diketahui, forum multaqa ulama Jakarta yang diadakan PWNU DKI dilaksanakan di Yayasan Arrahmah Center, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, sejak Kamis 26/11 pagi. Sehubungan dengan kegiatan keagamaan yang melibatkan massa, para ulama mengimbau masyarakat untuk sedapat tidak mengadakannya secara berkerumun. Para ulama Jakarta mendukung kebebasan berpendapat dan berekspresi. Namun, kebebasan tersebut harus diimbangi dengan kesadaran akan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat yang lebih luas. Karena, ada kaidah yang menegaskan kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan orang lain. “Ulama mendorong masyarakat untuk menjaga ketertiban umum di Jakarta untuk memutus mata rantai Covid-19,” kata Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif. Oleh sebab itu, berbagai ekspresi keagamaan diwajibkan untuk selalu mempertimbangkan ketertiban, keamanan dan kenyamanan masyarakat luas. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian Ulama Jakarta terhadap kondisi sosial-masyarakat yang sedang dihantam badai Pandemi Covid-19. Berangkat dari pesan keagamaan sebagai rahmat bagi seluruh alam, forum ini menegaskan bahwa ulama Jakarta selalu memikirkan kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi warga Jakarta. Tampak hadir pengurus harian PWNU DKI Jakarta, Katib Syuriyah PBNU KH Zulfa Musthofa, Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan, Perwakilan Polda DKI Jakarta dan utusan Pangdam DKI Jakarta. Pewarta Abdul Rahman Ahdori Editor Muhammad Faizin [ad_2] Source link . 272 344 116 365 83 226 275 123

bagaimana awal perbuatan yang baik