Karenakita punya Tuhan Allah yang sanggup memelihara dan menjaga kehidupan kita. Di dalam Firman Tuhan dikatakan bahwa, burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai selalu diberi makan oleh Bapa, tidak hanya itu, bunga bakung di ladang, dapat tumbuh, dan Allah mendandani rumput di ladang.

Prophet Thomas Cherian Ringkasan Khotbah Minggu 30 Agustus 2020 1 Petrus 5 7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Tuhan akan memelihara hidup kita sekalipun mungkin orang-orang di sekitar kita tidak mempedulikan hidup kita. Ingatlah bahwa kesetiaan Tuhan tidak pernah berubah. Tuhan bukanlah manusia yang bisa berubah seiring dengan waktu, karena Tuhan tetap setia, Dia selalu melakukan tepat seperti yang firmankan-Nya kepada kita. Janganlah kuatir tentang hidup kita, karena apa yang Tuhan sediakan, lebih dari pada apa yang kita pikirkan dan doakan. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan memiliki rencana besar untuk menyelamatkan manusia dan memulihkan keadaannya kembali, yaitu dengan mengutus Anak Tunggal-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Itu sebabnya Kristus datang supaya kita memperoleh hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Ulangan 2 7 Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun. Tuhanlah yang menyediakan semua hal yang orang Israel butuhkan, bahkan ketika mereka harus melewati padang gurun, Tuhan pun turut menyertai mereka dan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan, sehingga bangsa Israel tidak kekurangan apa pun. Tuhan sangat mengasihi kita, itu sebabnya apapun yang kita perlukan dan butuhkan, Tuhan sudah lebih dulu menyediakan semua itu bagi kita, baik untuk keluarga, masa depan anak-anak, study, pekerjaan, usaha, bisnis yang kita miliki. Tuhan memelihara bangsa Israel; memberikan manna bagi mereka dan menyediakan air yang keluar dari batu, Bahkan ketika bangsa Israel dalam keadaan yang sulit dan terjepit ketika tidak ada jalan keluar; Di depan mereka ada laut merah, dan di belakang mereka musuh yang mengejar, Tuhan tetap punya rencana yang luar biasa untuk menyelamatkan mereka. Rencana Tuhan begitu besar dalam hidup kita melampaui apa yang bisa kita pikirkan. Tuhan kita jauh lebih besar dari kebutuhan kita! Siapa Tuhan kita? Dia adalah Tuhan dan Raja yang berkuasa, Pencipta dan Pembuat Mujizat dalam hidup kita! Dalam Sebuah sistem pemerintahan selalu ada kementrian dan departemen yang dibagi-bagi membidangi dan melakukan urusan-urusan tertentu dalam suatu Negara, tetapi hal itu tidak berlaku bagi Tuhan kita, Dialah yang mengurusi semuanya; menyediakan dan melakukan semuanya bagi kita! Semua yang Tuhan sediakan dan lakukan bagi kita luar biasa. Setiap orang yang mengandalkan Tuhan tidak akan pernah dipermalukan, wajah mereka akan bersinar. Oleh sebab itu, tetap percaya dan andalkan Tuhan, Dia sanggup memelihara hidup kita. Nubutan Tuhan mempunyai sesuatu yang luar biasa yang Ia sediakan dan simpan bagi gereja-Nya GDS, dan Tuhan akan menyatakannya pada waktu-Nya dengan luar biasa. Tuhan melalui Apostle Daniel akan membuka cabang baru dan ibadah-ibadah yang baru di tempat yang berbeda. Setelah bulan November ini, Tuhan akan membuat perubahan besar di keluarga Apostle juga di keluarga besar Gekari Damai Sejahtera. Sebagai anggota keluarga besar GDS dengan katakan “Amin” Kejadian 22 13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Allah telah menyediakan anak domba untuk Abraham persembahkan sebagai korban bakaran di hadapan-Nya. Tuhan sebenarnya sudah menyediakan segala sesuatu untuk kita lebih dulu, sebelum kita menyenbah dan mempersamhakn korban kepada-Nya. Selalu ada penyediaan Tuhan, dibalik pengorbanan kita! Tuhan memperhatikan kesetiaan Abraham, pengorbanan besar yang dilakukannya, serta ketaatannya kepada Tuhan, karena hal-hal inlah maka Tuhan menyediakan korban bagi Abraham untuk dipersembahkan, bahkan Abraham di sebut bapa orang beriman, melalui Abrahamlah semua bangsa mendapat berkat. 2 Raja-raja 4 1 Ada seorang janda miskin dan terlilit hutang, suaminya adalah seorang nabi, kemudian Tuhan mengirimkan nabi Elisa ke rumahnya. Nabi Elisa bertanya apa yang dimiliki janda itu di dalam rumahnya. Tuhan kemudian membuat pertambahan dari minyak yang dimiliki oleh janda tersebut , sehingga dia sanggup membayar dan melunasi semua hutang-hutangnya. Tuhanlah memultipilkasi roti dan memberikan makanan bagi bangsa Israel ketika mereka dalam perjalanan di padang gurun, sehingga mereka semua makan dengan kenyang dan tidak kekurangan suatu apapun. Nubuatan Jika ada orang yang mendengar firman Tuhan ini, dan memiliki hutang dalam hidupnya, Tuhan akan membuat perubahan sekarang! Tuhan memperhatikan hidup kita dan memberikan penyediaan supranatural bagi kita! Tuhan memelihara, menyediakan dan memberkati hidup kita berkelimpahan. Amin

Selebihnya sebagai Imam Agung Tuhan Yesus selalu memelihara hubungan persahabatan itu dengan mereka yang "oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka" (Ibrani 7:25). Keadaan persahabatan dengan Allah merupakan syarat bagi keadaan damai yang kedua, yang kadang disebut sebagai pikiran yang tenang Maka dari itu Pdt. Yusak Timothy, Pendahuluan Maksud saya seusai membaca goresan ini Anda dapat lebih pun mengenal Allah nan berdaulat dalam pemeliharaan-Nya terhadap segala ciptaan lagi umat sortiran-Nya. Karena sepengetahuan saya selama puluhan tahun ini, providensia Allah yakni semua hal yang baik yang dialami manusia sebagai ciptaan Halikuljabbar, sudah terujikah pendapat ini atau belum ? Saat inilah waktunya lakukan mencari jawaban nan tepat melalui gubahan ini. 1. SAKIT DAN Adv minim. Jika Allah “bekerja n domestik apa sesuatu yang terjadi di dunia dan mengincarkan apa hal kepada tujuan yang ditetapkan-Nya, dan jika ajaran akan halnya pemeliharaan bersambung erat dengan ajaran akan halnya penemuan serta menyatakan bahwa Yang mahakuasa selain dalam pemeliharaan-Nya kembali senantiasa mempertahankan, memperbaharui dan mengaturnya.”1 Lalu bagaimana dapat terjadi hal-peristiwa yang buruk atas diri manusia yang diciptakan-Nya, seperti sakit, invalid, korban kejahatan, aniaya, mortalitas dan lain-lain. Bila hal – hal tersebut menghampiri manusia, bolehkah manusia menyangsikan pemeliharaan Sang pencipta atas diri mereka ? “Kisah Bea cukai Logsdon yang menderita kebobrokan kanker jenis langka dan rasa guncangan menggerogoti badannya selama 9 tahun lamanya sekali lagi rasa nyeri di telinganya seperti deru mesin pesawat yang tidak pernah mengetem siang dan malam yang menyebabkan ia damping tak bisa tidur, sampai terlintas di pikirannya lakukan bunuh diri, oleh sebab anda tidak lagi dapat tahan terhadap sakitnya itu dan kesudahannya anda menghembuskan nafasnya karena penyakit tersebut terus menggerogotinya.”2 “Kisahan seorang bayi nan dilahirkan karena abnormal zat makanan saat dalam kandungan ibunya, menyebabkan ia setelah lahir ketika berusia 8 bulan gelojoh erotis tinggi nan berdampak engkau menderita pitam babi. Ternyata masalah tersebut mendampinginya hingga ia bertumbuh menjadi seorang remaja di waktu 1972 dan tahun itu ia berkesempatan mengunjungi sebuah pos Sekolah Minggu atas ajakan seorang kawan. 4 tahun kemudian remaja tersebut nan sudah bertumbuh menjadi jejaka diberikan lagi kesempatan oleh Halikuljabbar Yesus kerjakan mengikuti sebuah retreat/camp teruna di Cipanas nan diselenggarakan makanya Persen Teruna dari gereja dimana sira bosor makan beribadah setiap minggunya. Puas camp pemuda inilah balasannya si pemuda tersebut menyepakati Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Almalik n domestik hatinya, tapi Roh Lugu menggerakkannya enggak karena syarah penceramah melainkan dikarenakan pembacaan suatu ayat Firman Halikuljabbar yang tertulis dalam Alkitab yaitu Matius 1231b, “Segala dosa dan hujat anak adam akan diampuni, tetapi hujat kepada Usia Nirmala tidak akan diampuni.” Singkat kata sesudah pemuda tersebut menjadi orang Serani terus bergumul dalam doanya di hadapan Tuhan Yesus akan kelainan epilepsi ini, alhasil penyakit epilepsi ini dijamah oleh Tuhan Yesus sesudah berperang 22 tahun lamanya. Kisahnya merupakan ketika tahun 1996 si pemuda yang mutakadim berkeluarga ini mengimak kebaktian takbir pagi secara konsisten setiap pagi di gereja panggung ia beribadah, intern doa pagi ini enggak lagi ia mendoakan penyakitnya / hal-hal pribadi tapi ia bertambah mengfokuskan bakal mendoakan orang lain seperti kegiatan gereja, negara kembali pelayanan dan lega saat itulah sesuai Roma 828 mendatangkan kebaikan bagi sira bahkan tahun 2000 sesudah peristiwa kesembuhan itu TUHAN bingkis beliau ke Sekolah Teologi cak bagi diperlengkapi.3 Belumlah cukup sekiranya narasi berikut lain diikut sertakan, karena kisah ini perantaraan dialami oleh batih Fred dan Wendy. Mengisahkan putrinya yang bernama Jaime yang menderita keterbelakangan mental sejak lahir dan hingga kamu berusia 19 tahun sekali lagi belum kunjung sembuh, satu hari momen ibunya, Wendy, menyatakan dengan lumat plong Jaime putrinya “Ibu rajin kamu” , dahulu esoknya anda meninggal dengan tenang saat anda sedang tidur. “4 Berpokok ketiga peristiwa tersebut, perumpamaan orang yang terbatas momen menghadapi hal di atas, seringkali terungkap berpokok hati yang terdalam, kok saya/kami dan tak engkau ? Saya kan orang baik-baik, mengapa lain penjahat / perampok yang bosor makan keluar/masuk kurungan itu ? Kok harus saya ? Namun herannya ketika kamu diberkati dengan luar sah, tidak pernah ia bertanya begitu juga saat beliau mengalami hal buruk melainkan dengan egoisnya anda berkata ” mutakadim moga saya dan keluarga dan enggak dia yang diberkati, saya kan orang baik-baik, saya teko orang nan cinta Tuhan” dan tak pernah ada manusia yang cak hendak mengakui keadaan-peristiwa yang buruk, semoga kita mencontoh pada Ayub yang subur mengatakan “Allah nan membagi, TUHAN yang mencekit, terpujilah TUHAN.” Ayub 121b. Ayub memberikan ungkapan di atas karena sira memiliki denotasi yang dimiliki Agustinus juga “bahwa segala sesuatu dipelihara dan diperintah oleh kehendak Allah yang berdaulat, bijaksana, dan bertujuan baik.”5 Jika segala sesuatu dipelihara dan diperintah makanya karsa Yang mahakuasa yang berdaulat, bijaksana, dan bermaksud baik, apa yang menyebabkan masih banyak umat Kristiani nan mengeluh dan bersungut-misai seperti umat Israel di padang gurun, meski sudah diberikan manna dan daging puyuh ? 2. MAKNA MEMEMUHI KEPERLUANMU. Ayat ini amat digemari banyak umat Kristiani di banyak medan “Allahku akan menunaikan janji segala keperluanmu menurut kekayaan dan mahamulia-Nya intern Kristus Yesus” .Fil. 419. Hanya banyak umat Kristiani suka-suka yang mengalami juga cak semau yang tidak mengalami ayat tersebut di atas. Buat nan tak mengalami perlu introspeksi tentunya, cak semau atau lain bagian yang belum kita lakukan kerumahtanggaan jiwa ini ? Almalik demap menepati ikrar pada umat-Nya sebagai halnya DIA memelihara umat Israel di padang padang pasir, 40 waktu kasut dan pakaian mereka tak perantaraan rusak. Ul 295 karena Almalik tidak susunan mengikhlaskan dan menghindari mereka Ibr 135b bahkan aji Daud di periode tuanya berkata “Suntuk aku muda, sekarang telah menjadi berida, tetapi tidak pernah kulihat orang bersusila ditinggalkan, ataupun anak cucunya meminta-minta roti” Mazmur 3725.Selama lebih berpunca 40 tahun saya menjadi Serani, saya selalu dipelihara TUHAN dan tak pernah IA tinggalkan saya, adakalanya memang saya merasakan se-akan-akan TUHAN tinggalkan, sebatas saya tidak mengalami janji Firman di atas, begitu saya duduk tenang dan introspeksi rupanya terserah kesalahan yang sudah lalu saya lakukan, meski saya masih melayani di Dom sekadar, sikap saya terhadap TUHAN ada yang invalid berkenan pada tahun itu. Begitu saya membetulkan sikap yang invalid berkenan tersebut, Almalik segera buka jalan dan berbahagia-Nya. Saya dibesarkan dalam keluarga barang apa adanya, namun berkat dan pemeliharaan Yang mahakuasa selalu mencukupi kebutuhan setiap bulannya, kadangkala Halikuljabbar memberkati saya lewat talenta dan kemampuan yang Halikuljabbar karuniakan pada diri saya, misal ideal setiap tahun 2 x buruk perut ada moment hari raya orang Tionghoa, dan saya dimampukan bisa menjual kue hari raya tersebut dan mencukupi saya melewati kebutuhan sehari-hari saya dan kadang ada pasangan di gereja yang akan menikah tapi tidak mau repot, saya bantu mereka urus Catatan Sipil pernikahan mereka dan semenjak situ saya peroleh biaya pengganti lelah dan ongkos saya sekadarnya dan bisa melampaui hari selama 20 periode sampai saya menyerahkan diri menjadi hamba-Nya secara purna waktu. “Pasca- selesai dengan ciptaan-Nya yang pertama, Allah melanjutkan dengan memelihara ciptaan-Nya dalam dan melalui proses-proses nasib yang dibangun-Nya di dalam ciptaan tersebut. Cak agar proses-proses itu beroperasi seorang, mereka masih gelimbir senantiasa pada preservasi Tuhan. Pada tingkat ini Almalik membiarkan hujan abu roboh atas orang-insan yang bermoral maupun yang tidak etis. Dalam hal-hal yang terjadi dengan teratur dan tetap ini pun ada arti teologisnya, karena Allah bekerja melaluinya lakukan membawa anak adam-makhluk kepada pertobatan dan persekutuan dengan diri-Nya”6 Bak individu terbatas kadang kala kita berpikir, kalau saya bikin ini dan itu akan memuliakan TUHAN tentunya, penghabisan-penghabisan ini saya diingatkan akan kisah Gideon, yang mengalahkan musuhnya Midian saja dengan tentara 300 hamba allah saja dapat mengalahkan puluhan ribu orang. Jauh kian baik menirukan maunya TUHAN yang tak perpautan salah dari sreg apa yang kita pikirkan dan banyak salahnya. Sejak di Perjanjian Lama, Ulangan 155-6, Halikuljabbar mutakadim berpesan, dengar-dengaran seimbang Tuhan “Asal saja beliau mendengarkan baik-baik suara Almalik, Allahmu, dan melakukan dengan patuh segenap perintah nan kusampaikan kepadamu plong perian ini” “Apabila TUHAN, Allahmu, mengaruniai engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan menjatah pinjaman kepada banyak nasion, tetapi ia koteng enggak akan menanyakan pinjaman; engkau akan menguasai banyak nasion, semata-mata mereka tidak akan mengendalikan dia.” AMIN. 1 Bruce Milne, Mengenal Validitas, Jakarta, BPK Gunung Sani, 2000 hlm. 115. 2 Luis Palau, Dimanakah Yang mahakuasa Ketika Peristiwa Buruk Terjadi ? Bandung, LLB- 2001, hlm. 131-132. 3 Yusak Timothy, kesaksian, Jakarta, Bulletin GKJMB No. 8, April 2000, hlm. 21,24. 4 Luis Palau, “Dimanakah Halikuljabbar ketika peritiwa buruk terjadi,” Bandung, Lembaga Literatur Baptis, 1999, hlm. 55 5 Louis Berkhof, Doktrin ALLAH, Jakarta, Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1993, hlm. 312 6 William Dyrness, Tema-tema dalam Dogma Perjanjian Lama Malang, Yayasan Penerbit Gandum Mas – 2001, hlm. 58-59.
Ilustrasicara kita mesnyukuri keberagaman di sekitar. Foto: dok xavieranau di Unsplash. Toleransi merupakan sikap di mana kita dapat menghormati dan menghargai atas perbedaan yang kita hadapi. Dalam buku berjudul Metode dan Pendekatan dalam Syarah Hadis yang ditulis oleh Muhammad Misbah, dkk. (2021:23) juga menyebutkan bahwa toleransi dapat
PEMELIHARAAN Tuhan bagi Umat-Nya Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena Tuhan bukan hanya Sang Pencipta, tapi juga Sang Pemelihara kehidupan. Sahabat, menjalani kehidupan yang penuh hambatan, keterbatasan, tantangan dan bahaya seperti saat ini, kita berjalan bak seorang bayi yang belum memiliki cukup kekuatan untuk melangkah. Kita membutuhkan tangan Tuhan yang selalu memegang tangan kita. Ketika kita meyakini tangan-Nya, kita akan berjalan tanpa rasa takut sebab Ia tidak akan membiarkan kita jatuh. Tuhan tidak saja mengajar kita untuk berjalan, Ia menuntun kita langkah demi langkah, memegang hidup kita, menjaga kita, dan membimbing kita agar selalu melangkah ke tempat yang aman. Berbicara mengenai pemeliharaan Tuhan, mari hari ini kita berefleksi dari kitab Mazmur 10512-22. Sahabat, Mazmur tersebut ditulis sebagai ingatan kolektif kepada orang-orang Israel sebagai bangsa yang kecil dan lemah. Namun, Tuhan masih menjaga dan memelihara mereka menjadi bangsa yang besar. Mazmur tersebut juga mengingatkan bangsa Israel agar menyadari bahwa mereka bukanlah siapa-siapa tanpa penjagaan dan pemeliharaan Tuhan ayat 12-15. Hal itu terlihat jelas melalui pengalaman hidup Yusuf yang penuh kepahitan dan penderitaan, namun Tuhan ubahkan pada waktu-Nya. Melalui Yusuf, Allah telah memelihara kelangsungan hidup sebuah keluarga kecil yang kelak menjadi bangsa yang besar sesuai janji-Nya kepada Abraham ayat 16-22.Sahabat, berdasarkan logika kita, mungkin berbagai peristiwa yang terjadi atas bangsa Israel bisa dianggap sebagai suatu kebetulan. Jika dilihat dari sisi iman yang selalu terarah kepada Tuhan, tidak ada istilah kebetulan, di balik setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup umat-Nya ada campur tangan Tuhan. Kita bisa melihat betapa luar biasa Tuhan memelihara umat-Nya, apa pun kondisinya. Apa yang mustahil bagi manusia menjadi mungkin bagi Allah. Misalnya, bencana alam atau rancangan jahat manusia dapat dibalikkan oleh Tuhan menjadi pengalaman rohani yang indah. Tidak ada satu pun kejahatan yang dapat menggagalkan rencana-Nya. Semuanya ada dalam kendali Allah. Ia memelihara hidup orang-orang yang apakah pengenalan kita akan Tuhan membuat kita melihat setiap peristiwa dari kacamata iman? Apakah kita merasa aman karena percaya ada Tuhan yang menjaga? Adakah kekhawatiran yang kita rasakan hari-hari ini sampai membuat kita mempertanyakan keberadaan Tuhan? Mari tanamkan dalam hati kita dalam-dalam, Ia adalah Allah yang berkuasa dan setia. Ia sanggup menjaga dan memelihara hidup umat-Nya. Karena itu, jangan pernah ragu untuk memercayakan hidup kita dalam pemeliharaan-Nya yang ajaib dan perlindungan-Nya yang penuh kasih. Ingatlah! Sahabat, dalam Mazmur 1830-35 Raja Daud menggambarkan pemeliharaan Tuhan itu sebagai kekuatan dan tuntunan yang selalu diberikan-Nya saat ia mulai kehilangan arah tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Topangan tangan-Nya selalu menguatkan kaki-kakinya seperti kaki rusa dan melompat di tempat yang terjal ayat 34. Seberat apa pun situasi di depan kita, mari percayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Dialah yang akan menuntun dan menguatkan kaki-kaki iman kita sehingga kita dapat melewati terjalnya kehidupan ini dengan penuh sukacita. Maukah Sahabat dan saya maukah memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. pg TUHANMEMELIHARA. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, Di dalam ayat itu tertulis, bahwa kita harus menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, karena Tuhan yang memelihara kita. Graha Arteri Mas Kav. 19-20 Jl.Panjang No.68 Kedoya - Jakarta 11520 P.O. Box 7113 JKB-TU Jakarta 11071. HUBUNGI KAMI Tuhan adalah sumber kehidupan kita, dan kita selalu dijaga dan dipelihara oleh-Nya. Ada banyak cara Tuhan memelihara kita, dan kita harus selalu bersyukur atas kasih-Nya. Berikut adalah 20 cara Tuhan memelihara kita 1. Memberikan Kesehatan Tuhan memberikan kesehatan kepada kita sehingga kita dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. Kita harus menjaga kesehatan kita dan berterima kasih atas nikmat ini. 2. Memberikan Rezeki Tuhan memberikan rezeki kepada kita sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan hidup kita. Kita harus bersyukur atas rezeki yang diberikan dan menggunakan rezeki tersebut dengan baik. 3. Memberikan Keluarga Tuhan memberikan keluarga kepada kita sebagai pendukung dan teman dalam kehidupan. Kita harus menghargai keluarga dan saling mendukung satu sama lain. 4. Memberikan Teman Tuhan memberikan teman kepada kita untuk saling menemani dan berbagi dalam hidup. Kita harus menghargai persahabatan dan menjaga hubungan dengan teman-teman kita. 5. Memberikan Cinta Tuhan memberikan cinta kepada kita sehingga kita dapat mencintai dan dicintai oleh orang lain. Kita harus menghargai cinta dan mencintai dengan tulus. 6. Memberikan Hidup Tuhan memberikan hidup kepada kita sehingga kita dapat mengalami kehidupan ini dan mengenal-Nya. Kita harus menghargai hidup dan menjalani hidup dengan baik. 7. Memberikan Keberanian Tuhan memberikan keberanian kepada kita untuk menghadapi tantangan dalam hidup. Kita harus menghargai keberanian dan berani menghadapi segala hal dalam hidup. 8. Memberikan Ketenangan Tuhan memberikan ketenangan kepada kita dalam menghadapi stres dan masalah dalam hidup. Kita harus menghargai ketenangan dan mencari ketenangan dalam hidup kita. 9. Memberikan Kesabaran Tuhan memberikan kesabaran kepada kita dalam menghadapi situasi sulit dalam hidup. Kita harus menghargai kesabaran dan belajar bersabar dalam menghadapi masalah. 10. Memberikan Kebahagiaan Tuhan memberikan kebahagiaan kepada kita sehingga kita dapat menikmati hidup ini dengan penuh sukacita. Kita harus menghargai kebahagiaan dan mencari kebahagiaan dalam hidup kita. 11. Memberikan Kasih Sayang Tuhan memberikan kasih sayang kepada kita sehingga kita dapat merasakan cinta-Nya. Kita harus menghargai kasih sayang dan menunjukkan kasih sayang kepada orang lain. 12. Memberikan Kebijaksanaan Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada kita sehingga kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam hidup. Kita harus menghargai kebijaksanaan dan menggunakan kebijaksanaan tersebut dengan bijak. 13. Memberikan Pertolongan Tuhan memberikan pertolongan kepada kita saat kita membutuhkan bantuan dalam hidup. Kita harus menghargai pertolongan dan membantu orang lain ketika mereka membutuhkan pertolongan. 14. Memberikan Kebesaran Tuhan memberikan kebesaran-Nya kepada kita sehingga kita dapat merasakan keagungan-Nya. Kita harus menghargai kebesaran Tuhan dan bersyukur atas kebesaran-Nya. 15. Memberikan Rasa Aman Tuhan memberikan rasa aman kepada kita dalam menghadapi ketakutan dan kekhawatiran dalam hidup. Kita harus menghargai rasa aman dan menjaga keamanan dalam hidup kita. 16. Memberikan Keadilan Tuhan memberikan keadilan kepada kita sehingga kita dapat merasakan keadilan dalam hidup. Kita harus menghargai keadilan dan berbuat adil kepada orang lain. 17. Memberikan Kebaharian Tuhan memberikan kebahagiaan surgawi kepada kita sebagai pahala atas kebaikan yang kita lakukan dalam hidup. Kita harus menghargai kebahagiaan surgawi dan berusaha untuk memperolehnya. 18. Memberikan Kasih Karunia Tuhan memberikan kasih karunia-Nya kepada kita sebagai tanda kasih sayang-Nya. Kita harus menghargai kasih karunia dan menggunakan karunia tersebut dengan baik. 19. Memberikan Kebaharian Abadi Tuhan memberikan kebahagiaan abadi kepada kita sebagai janji-Nya bagi yang percaya kepada-Nya. Kita harus menghargai janji tersebut dan berusaha untuk memperoleh kebahagiaan abadi tersebut. 20. Memberikan Pengampunan Tuhan memberikan pengampunan-Nya kepada kita ketika kita melakukan kesalahan. Kita harus menghargai pengampunan dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan kita. Demikianlah 20 cara Tuhan memelihara kita. Kita harus selalu bersyukur atas kasih-Nya dan menjalani hidup dengan baik. Semoga kita selalu dijaga dan dipelihara oleh-Nya. Postedon March 20, Segala sesuatunya semakin jelas dan terang dalam hati dan pikiran kita, sehingga kita mulai memahami cara kerja Tuhan dan apa maunya Tuhan dalam hidup kita, lalu kita terus menyelaraskan diri dengan cara kerja dan kehendak Tuhan tersebut. yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kej. 50:20).
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, SELASA 12 OKTOBER 2021 1021. PERCAYALAH! TUHAN MEMELIHARA DAN MENJAGA KITA Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Kitab Injil Yohanes 1712 “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” Shalom. Puji Tuhan! Haleluya! Kami, Renungan Harian Kristen Terbaru, dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, mengucapkan salam damai sejahtera di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kita, kepada semua pembaca yang sangat kami muliakan dari berbagai bangsa, di semua negara, di seluruh dunia, sampai ke ujung bumi. Pada hari yang elok dan berbahagia ini, kita berjumpa kembali dengan Renungan Harian Kristen Terbaru. Topik yang kita kemukakan yaitu PERCAYALAH! TUHAN MEMELIHARA DAN MENJAGA KITA. Ayat nas Firman Tuhan yang menjadi dasar renungan kita kali ini diangkat dari Kitab Injil Yohanes 1712. Perikopnya adalah “Pengajaran khusus bagi murid-murid”. Pengantar Memelihara, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti menjaga dan merawat, mengusahakan dan mengolah dan memiara. Memelihara juga bermakna membiarkan tumbuh, menyelamatkan, melindungi atau melepaskan dari bahaya dan sebagainya. Menjaga, juga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti menunggui supaya selamat, melindungi atau mengawal dari bahaya mengawal, mengasuh atau mengawasi, mengawasi sesuatu supaya tidak mendatangkan bahaya. Menjaga juga dimaknai mencegah bahaya, mempertahankan keselamatan, memelihara atau merawat orang dan barang Sementara itu, merawat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan memelihara, menjaga, mengurus atau membela seseorang supaya aman dan selamat. Kemudian orang percaya, pada umumnya dimaknai orang yang mengakui dan meyakini Yesus Kristus sebagai Tuhan, Mesias dan Juru selamat hidupnya. Dengan demikian, yang kita maksud Tuhan memelihara dan menjaga kita adalah bahwa Tuhan Yesus Kristus sudah melakukan menjaga, memelihara, merawat, mengusahakan dan membangun kita supaya tidak jatuh dalam dosa dan tidak terseret ke jurang maut dan tidak binasa. Tuhan memelihara dan menjaga kita, supaya kita tetap setia mengakui, meyakini dan kian beriman teguh kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Supaya kita tetap percaya Dia, Anak Allah Bapa, Mesias dan Juru Selamat kita dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Ayat nas Firman Tuhan yang terekam dalam Kitab Injil Kitab Yohanes 1712, secara global menuturkan sebagai berikut. Pertama, Tuhan bersama dan memelihara mereka dalam nama-Nya, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Kedua, Tuhan telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa. Ketiga, selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa. Keempat, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Kelima, Tuhan memelihara dan menjaga kita dan semua orang percaya Pertama, Tuhan bersama dan memelihara mereka dalam nama-Nya Sejatinya, kita dan semua orang percaya adalah orang-orang yang sangat berbahagia! Karenanya, bersyukurlah kita! Berbahagialah! Mengapa kita menjadi orang-orang yang berbahagia, bersyukur dan bersukacita? Mengapa? Hal demikian karena Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Injil Yohanes 1712a, menyatakan “Selama Aku bersama mereka, ….” Oleh sebab itu, maka kita menjadi orang-orang yang berbahagia, bersyukur dan bersukacita. Hal itu karena Dia bersama kita. Sebab Dia, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita sudah bersama mereka dan kita. Hal demikian dikemukakan oleh Tuhan Yesus pada waktu Ia berdoa untuk murid-murid-Nya kepada Allah Bapa-Nya pada zaman itu, dan untuk kita pada zaman sekarang. Dalam doa-Nya, Tuhan Yesus juga menyatakan kepada Allah Bapa, bahwa Ia sudah memelihara mereka, para murid-Nya dalam nama-Nya. Bahwa dalam doa-Nya, Dia menyebut nama-Nya yang sudah Dia berikan kepada-Nya. Hal demikian dinyatakan oleh Tuhan Yesus kepada Bapa-Nya yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 1712b. Beginilah Firman-Nya berbunyi “…, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; ….” Di sini kita mendaati bahwa Tuhan Yesus memelihara mereka dalam nama Allah Bapa, yaitu nama Allah yang telah Ia berikan kepada-Nya. Kedua, Tuhan telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa Selanjutnya, Tuhan Yesus juga menyatakan kepada Bapa bahwa Dia sudah menjaga murid-murid-Nya sehingga tidak ada seorang pun di antara mereka yang binasa. Bahwa mereka menjadi murid-murid-Nya sampai pada akhirnya. Bahwa para murid-Nya selamat dan tidak binasa. Demikian dinyatakan langsung oleh Tuhan Yesus kepada Bapa di sorga seperti tertulis dalam Kitab Injil Yohanes 1712c. Demikianlah bunyi Firman Tuhan “…, Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa; ….” Ketiga, selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa Selanjutnya, dalam doa-Nya untuk para murid-Nya kepada Allah Bapa-Nya yang bertakhta di sorga, Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa memang ada satu di antara para murid-Nya yang dipelihara, dijaga dan dirawat-Nya akan binasa. Bahwa semua para murid-Nya akan selamat dan tidak binasa jecuali dia yang sudah ditentukan untuk binasa. Hal itu dinyatakan kepada Allah Bapa dalam sebuah doa untu para murid-Nya sebagaimana ditulis pada ayat nas kita dalam Kitab Injil Yohanes 1712d. Firman Tuhan menyatakan “…, selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, ….” Keempat, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci Lebih lanjut, mari kita baca dan kita selidiki akhir ayat nas kita yang tercantum dalam Kitab Injil Yohanes 1712e. Bahwa Tuhan berfirman “…, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” Di sini, pada akhir ayat nas kita ini, secara tersirat Tuhan Yesus menyatakan dalam doa-Nya untuk murid-murid-Nya bahwa ada di antara mereka yang sudah ditentukan untuk binasa sebagai penggenapan yang sudah tertulis dalam Kitab Suci. Boleh jadi, yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus adalah Yudas Iskariot, seorang dari dua belas murid-Nya, yang kemudian menyerahkan diri-Nya kepada untuk ditangkap, dihina, dianiaya, dan disalib dan mati di Bukit Golgota. Kelima, Tuhan memelihara dan menjaga kita dan semua orang percaya Akhirnya, marilah kita kembali menyimak ayat nas kita yang ducatat dalam Kitab Injil Yohanes 1712. Alkitab menyatakan kepada kita “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.” Secara tersurat dan tersirat, Alkitab mencatat dan mengungkapkan bahwa selama Tuhan Yesus Kristus bersama mereka, maka Dia memelihara mereka dalam nama-Nya, yaitu nama-Nya yang telah Ia berikan kepada-Nya. Bahwasanya Tuhan Yesus Kristus telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa. Kecuali dia yang memang sudah ditentukan untuk binasa. Hal demikian agar supaya genaplah yang sudah ditulis dalam Kitab Suci. Pelajaran yang dapat kita petik Sejatinya, adakah pelajaran yang dapat kita petik dari ayat-ayat nas Firman Tuhan yang kita renungkan pada saat ini? Atau adakah didikan, ajaran atau nasihat yang bermanfaat dari renungan yang didasarkan pada ayat-ayat nas Firman Tuhan dari Kitab Injil Yohanes 1712 ini? Pada hakikatnya, ayat-ayat Firman Tuhan yang kita bahas ini mengajar dan mengingatkan kita dan semua orang percaya dari zaman ke zaman. Bahwa Tuhan Yesus sudah memberi contoh dan teladan yang sangat indah bagi bagi kita semua. Bahwa Tuhan Yesus sudah berdoa bagi kita untuk memelihara, menjaga, merawat dan meneguhkan iman percaya kita dan jemaat orang-orang percaya melalui doa-Nya kepada Allah Bapa yang bertakhta di sorga. Bahwa Tuhan Yesus, berdasarkan ayat nas Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 1712, sudah mengingatkan para murid-Nya dan mereka, orang-orang Israel pada zamannya, dan kepada kita pada zaman sekarang. Supaya kita dengan sukacita berdoa kepada-Nya untuk memelihara, menjaga, merawat, membangun dan meneguhkan iman percaya kita dan iman jemaat orang-orang percaya. Lantas, bagaimanakah dengan kita yang hidup pada zaman sekarang? Apakah kita dan semua pribadi di antara kita sudah berdoa kepada-Nya, supaya Dia, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita menyertai, menolong, memelihara, menjaga kita dan semua orang yang percaya supaya memperoleh bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera? Apakah kita dan semua pribadi di antara kita sudah berdoa kepada-Nya, supaya Dia, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita menyertai, menolong, memelihara, menjaga kita dan semua orang yang percaya supaya memperoleh bagian hidup kekal? Apakah kita dan semua pribadi di antara kita sudah percaya bahwa selama Dia, Yesus Kristus, bersama dengan kita, maka Dia sudah bekerja dan memelihara kita dalam nama-Nya, yaitu nama-Nya yang telah Ia berikan kepada-Nya? Sudah tentu kita percaya bahwa kita dan semua pribadi di antara kita telah percaya bahwa Tuhan Yesus telah bekerja, menjaga dan memelihara kita dan tidak ada seorang pun dari kita yang akan binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tentu kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah berdoa kepada-Nya, supaya Dia, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita menyertai, menolong, memelihara, menjaga kita dan semua orang yang percaya supaya memperoleh bagian hidup kekal. Sudah tentu kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita telah percaya bahwa selama Dia, Yesus Kristus, bersama dengan kita, maka Dia sudah bekerja dan memelihara kita dalam nama-Nya, yaitu nama-Nya yang telah Ia berikan kepada-Nya. Berbahagialah kita Berbahagialah kita yang sudah percaya bahwa Tuhan Yesus telah bekerja, menjaga dan memelihara kita dan tidak ada seorang pun dari kita yang akan binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Karena Dia sudah melimpahkan kepada kita kasih setia dan kasih karunia-Nya yang tidak berkesudahan. Berbahagialah kita dan semua pribadi di antara kita yang sudah berdoa kepada-Nya, supaya Dia, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita menyertai, menolong, memelihara, menjaga kita dan semua orang yang percaya supaya memperoleh bagian hidup kekal. Karena Dia sudah melimpahkan kasih karunia-Nya dan menyediakan upah besar kepada kita yang berkelimpahan di sorga. Berbahagialah kita dan semua pribadi di antara kita yang percaya bahwa selama Dia, Yesus Kristus, bersama dengan kita, maka Dia sudah bekerja dan memelihara kita dalam nama-Nya, yaitu nama-Nya yang telah Ia berikan kepada-Nya. Karena Dia sudah menjaga, melindungi, memelihara dan memberi bagian hidup dalam kehidupan kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ********* Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/i sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-1021, yang diunggah melalui edisi hari ini. gmail
SepuluhPerintah merupakan asas-asas kekal Injil yang penting bagi permuliaan kita. Tuhan mewahyukannya kepada Musa pada zaman dahulu (lihat Keluaran 20:1–17), dan Dia telah menegaskan kembali hal itu dalam wahyu-wahyu zaman akhir (lihat A&P 42:18–29; 59:5–13; 63:61–62). Sepuluh Perintah merupakan bagian penting Injil. . 5 158 207 223 6 255 9 387

20 cara tuhan memelihara kita